Sabtu, 16 Januari 2016

Kutinggalkan dia Karena Dia



Sudah lama saya tidak me-review buku lagi. Baiklah, kali ini saya akan me-review buku yang menurut saya bagus. Buku ini adalah buku pertama yang saya baca di tahun 2016.
Sebenarnya saya sudah lama tertarik ingin membelinya. Tapi tabungan tak pernah bertambah. Dan Alhamdulilah, akhirnya saya dapat rezeki lebih untuk membeli buku ini.

Buku ini berisi kumpulan kisah nyata, orang-orang yang akhirnya memilih menjadi jomblo
mulia karena Allah. Banyak sekali ilmu yang saya dapatkan di dalam buku ini. Dan tentunya meneguhkan saya untuk tetap istiqomah tidak pacaran lagi dan langsung menikah saja.



Cintailah orang yang kamu cintai sekadarnya saja. Karena boleh jadi ia akan berbalik menjadi orang yang kamu benci.
Dan bencilah orang yang kamu benci sekadarnya saja. Karena boleh jadi dia akan menjadi orang yang paling kau cintai.

(ALI BIN ABI THALIB)


Seorang peneliti dari Researchers at National Autonomous University of Mexico mengungkapkan hasil riset yang membuat orang geleng-geleng kepala. Menurutnya, sebuah hubungan cinta pasti akan menemui titik jenuh. Penyebabnya bukan hanya karena faktor bosan semata, tapi karena kandungan zat kimia dalam otak yang mengaktifkan rasa cinta itu terkikis. Rasa cinta yang menggila pada seseorang tidak akan bertahan lebih dari empat tahun. Yang tertinggal adalah hanya dorongan seks, dan bukan cinta yang murni lagi. Menurutnya, rasa tergila-gila muncul pada awal jatuh cinta. Hal ini disebabkan oleh aktivasi dan pengeluaran komponen kimia spesifik di otak yang berupa hormon dopamin, endorfin, feromon, oxytocin, neuropinephrine yang membuat seseorang merasa bahagia dia gembira. Namun, seiring berjalannya masa dan dinamika kehidupan yang naik-turun, dengan sendirinya hormon-hormon tersebut akan turun. 

sumber : www.detik.com

Dari penjelasan di atas, saya pun membenarkannya. Pacaran untuk penyemangat dan tetap di jalan Allah, tetapi cinta itu lama-lama malah berubah menjadi syahwat. Astaghfirullah!


Pacaran dapat diartikan sebagai jalinan hubungan cinta antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahram dengan anggapan tujuan sebagai persiapan atau pendekatan sebelum memasuki area pernikahan. Kaum remaja zaman sekarang telah akrab dengan pacaran. Larangan orangtua pun relatif longgar karena bukan dosa tolok ukurnya. Asalkan tidak mengganggu sekolah, SIM (Surat Izin Maksiat) keluar. Budaya pacaran telah merata dari pelajar usia SD hingga mahasiswa. Sampai-sampai terdengar aneh saat seseorang menikah tanpa diawali dengan pacaran.

Sesuai dengan dalil yang ada dalam Islam, pacaran jelas hukumnya haram. Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Isra ayat 32.

"Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suaty perbuatan yang keji dan seburuk-buruknya jalan."

Maka tak ada secuil pun alasan untuk membenarkan pacaran, termasuk dalam rangka pendalaman sebelum pernikahan. Pacaran senantiasa mengarahkan pelakunya kepada dosa dan maksiat. 

janganlah terpengaruh kepada fenomena pacaran yang bertebaran. Jangan pula merasa minder dengan sebutan "Jomblo", yang biasanya dengan embel-embel menderita, nestapa, atau hina. Sungguh, mereka yang pacaranlah yang sedang menerjunkan diri dalam kehinaan. Sedangkan kalian yang bertahan diri dalam kejombloan, sesungguhnya tengah menggapai derajat yang mulia. Buktinya islam memberi pertunjuk untuk menjadi seorang jomblo mulia. Barang siapa yang berpegang teguh padanya, maka Allah SWT menghindarkannya dari dosa. Dan sudah pasti, surga menanti di akhirat sana.
Petunjuk tersebut adalah :

1. Setiap muslim harus menjaga pandangan matanya dari melihat lawan jenis secara bebas

Allah SWT berfirman :

"Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya dan menjaga kemaluannya. Yang demikian itu adalah lebih baik bagi mereka. Katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya dan menjaga kemaluannya.

Rasa ketertarikan pertama kali berasal dari melihat. Rasulullah SAW pun bersabda agar kita tidak tertipu karena pandangan :

"Wahai Ali, janganlah engkau arahkan satu pandangan (kepada wanita yang bukan mahram) dengan pandangan lain, karena pandangan yang pertama itu (halal) bagimu, tetap tidak yang kedua."

2. Setiap muslim harus menjaga auratnya dengan cara berbusana syari'i terutama bagi muslimah

Allah SWT berfirman  dalam surat An-Nur :31

"Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang biasa nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya."

3. Jauhkan diri dari segala hal yang mendekatkan diri pada zina

"Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, makan janganlah berkhalawat dengan seorang wanita (tanpa disertai mahramnya) karena sesungguhnya yang ketiganya adalah setan." (HR Muslim).

4. Jauhkan diri dari berkata-kata yang dapat menimbulkan percik maksiat.

Seorang ulama pernah menuliskan hendaknya seorang wanita tidak berkata-kata lemah lembut kepada laki-laki yang bukan mahramnya. Hal ini bertujuan agar syahwat laki-laki tidak terpicu lantaran mendengar merdunya suara si wanita.

5. Hindarilah sentuhan kulit dengan lawan jenis, termasuk berjabatan tangan.

Rasulullah SAW tidak berjabat tangan dengan wanita kecuali yang halal bagi beliau. Lebih tegas lagi, beliau bersabda :

"Seseorang dari kamu lebih baik ditikam kepalanya dengan jarum besi daripada menyentuh seorang wanita yang tidak halal baginya."
(HR. Thabrani)

6. Jauhkan diri dari ikhtilat atau berbaurnya laki-laki dan wanita dalam satu tempat

7. Jauhkan diri dari zina.


Untukmu wahai kaum muslimah, jadilah muslimah yang mahal. Jangan khawatirkan jodoh, sebabg janji Allah adalah pasti. Jika kalian bersabar, cinta sejati seperti Abu Thalhah akan menghamipiri.

Untukmu wahai pemuda-pemuda kebanggaan Islam, jadilah pribadi-pribadi pemberani. Ketika kuncup cinta mekar dalam hati, padamkan atau halalkan!

TIDAK ADA PILIHAN PACARAN DALAM ISLAM.


Buku ini benar-benar recomended banget. Untukmu yang masih tetap setia pacaran, SEGERALAH HALALKAN! Lebih enak dapat pahala dibanding menambah dosa, bukan?
















0 komentar:

Posting Komentar