Minggu, 17 Agustus 2014

Review Novel “Jika Cinta Dia”



Penulis: Koko Ferdie
Ukuran: 13 x 19 cm
Tebal: 180 hlm
Penerbit: Eazy Book
ISBN: 978-602-7702-29-5



Sinopsis Buku :


Gea bahkan selalu menunggu senyum Andro ketika ngobrol di kantin bersama teman-temannya. Selalu berada di baris depan ketika ada acara pensi yang menampilkan Star Band--grup band milik Andro--di sekolah. Selalu menunggu momen di mana Andro berhasil memasukkan bola basket ke dalam ring. Selalu dan selalu begitu yang bisa dia lakukan. Dan semua menjadi sangat mustahil saat dia mulai melihat kaca. Melihat wajah dekilnya sendiri disana, dengan kacamata tebal, serta behel yang memagari semua giginya.
Benarkah semua ini tidak ada gunanya?
***
Banyak cowok yang terlahir di dunia ini dengan kemasan charming, tapi seberapa banyak cowok di dunia ini yang tidak menjadikan penampilan sebagai syarat utama cari pacar? mungkin dari sekian banyak cowok di sekolah, cowok macam itu bisa dihitung dengan jemari satu tangan saja.
Anyway, nggak ada salahnya kan Gea berharap? Dia juga sama seperti manusia lain, yang berjuang dengan cara apa pun supaya bisa bahagia. Kalaupun pada akhirnya dia harus kecewa, dia yakin hati yang jujur akan menceritakan semuanya...




Sebelumnya, saya mau mengucapkan selamat atas novel perdananya Koko Ferdie “Jika Cinta Dia” yang awalnya diberi judul “Dear”. Chukae! :D
            Mengingat dulu si penulis curhat mengenai naskah ini yang digantung, akhirnya saya jadi Mak Comblang karena kasihan. Eh -__- saya rekomen penerbit Eazy dan dia pun mengirimkan naskahnya. Dan kyaaa >.< Nggak nyangka. Beberapa bulan kemudian, dia memberi kabar kalau naskahnya diberi kesempatan untuk terbit dengan syarat harus pindah Pov ke pov3. Saat itu Koko bertanya pada saya, “Gimana Dev menurutmu?” saya waktu itu menjawab, “Coba aja dulu. Mumpung ada penerbit yang mau menerbitkan naskahmu. Jangan sia-siakan kesempatan emas ini.”
            Akhirnya si penulis pun dengan semangat 45-nya, merevisi habis-habisan naskahnya. Salut dengan perjuangannya (y) hingga jadilah novel “Jika Cinta Dia” meski awalnya mabok judul karena dia minta rekomen judul ke saya. Saya pun sama-sama galau kalau sudah disuruh revisi judul oleh penerbit. #Puk-puk.
            Cover-nya warna-warni, seperti rumah Barbie, banyak lope-lopenya pula. Hha. Dan Alhamdulilah, dapat juga novel gratisan dari si Koko Frett ini. Hhi. Dapat Tanda tangannya yang kece, curhatannya pula, dan Astaga -_- foto di profil penulisnya masih seperti bocah SMP. #Upss!! 





Sudah-sudah. Kenapa malah jadi curhat gini. Uhukk. Kapan review cerita novelnya coba >.<
            Baiklah. Sebelum me-review novel “Jika Cinta Dia” saya mau ngamen dulu. Eh -_-
            Ehemm-ehemmm.

            Jika Cinta Dia ...
            Jujurlah Padaku ....
            Tinggalkan aku di sini tanpa senyumanmu
            Jika Cinta Dia ....
            Kucoba mengerti ...

#Uhukk. Sudah ah, nggak pantas jadi penyanyi. Suara saya fals. Huhu. Tapi banyak yang bilang saya mirip Fatin Sidqia Lubis, sih. *Ditabok rame-rame :v






Oke. Saatnya me-review ....

Jika Cinta Dia bercerita tentang Gea, si gadis buruk rupa. Aduh, tragis banget kayaknya bilang gadis si buruk rupa :3 pokoknya cewek ini diam-diam suka sama kakak kelas—namanya Defan. Ups! Salah. Andro maksudnya. >.<
            Gea diam-diam sering mengirim surat lope-lope di laci bangku Andro. Namun sayang sekali, Gea yang sudah bahagia seperti berada di langit ketujuh saat Andro menembaknya, tapi ternyata Gea hanya dijadikan taruhan. Haduh, kasihan sekali kamu, Ge :'(
            Gea lalu berencana untuk balas dendam, intinya sih ingin membuat Andro menyesal. Itu pun awalnya karena ide dari kakak kelasnya Defan, yang awalnya musuhan. Tapi ke sananya sih adem ayem. Hhi.
            Berubahlah si Gea yang awalnya gadis buruk rupa menjadi Cinderella—nggak dekil lagi tentunya :3 hingga membuat mata Defan nyaris tak berkedip melihat perubahan Gea berkat make over Andien—sahabat Defan yang ternyata juga menyukai Defan namun bernasib tragis. Uhuk. Kasihan :'(
            Dan berhubung Gea ini mirip banget sama Devia—gadis di masalalu yang disukai Andro juga Defan. Kesempatan yang bagus! Dan Taraaa ... Gea pun berhasil membuat Andro menyesal. “Rasain lo, Andro!! giliran udah cantik aja lo mau!”
            Maaf. Emosi. Akaka :v

Lalu bagaimana kelanjutan ceritanya? Apakah Gea akan kembali lagi lope-lope pada Andro? Atau justru malah nyangkut ke hati Defan? Hha.
            Yang penasaran buruan beli di toko buku deh. Harganya cuma 35k. Kenapa jadi promosi!! :v
           

Sempat agak tersendat ya baca novel ini. Maklum karena waktu itu koleksi bacaan saya lagi banyak. *Sombong :v jadi ya gitu, baru baca dua bab. Saya selingkuh lagi sama novel “Sunset Bersama Rosie” punya Bang Darwis. Setelah kelar baca novel Tere Liye, baru deh balikan lagi sama novel “Jika Cinta Dia”. Saya berhenti lagi di tengah-tengah, maklum karena kepala, mata dan gigi nyut-nyutan. Huhu. Tepar dulu sebentar lalu baca lagi, dan yes! Berhasil juga baca sampai ending. 
 Tapi ada kekuarangannya. Hhe. Mohon maaf Koko Frett. Hampura! :(

            Masih banyak typo bertebaran, juga ... entah kenapa saya agak bosan membaca novel ini, entahlah ... mungkin karena bahasanya detail banget atau memang kepalaku yang lagi nyut-nyutan makanya jadi agak males baca. Hhi.
            Tapi dibalik kekurangan pasti ada kelebihannya :D kelebihannya adalah ... si penulis berhasil membuat saya jatuh cinta hampir pada semua tokoh di novel ini. Dari mulai Defan yang dingin, Gea yang polos dan apa adanya, Nonik dan Sisil yang lucu, Gisel yang meskipun sering merecoki kakaknya dan tidak mau bilang “Kak Gea”, tapi sebenarnya dia care. Andien yang cintanya bernasib tragis, tapi saya tetap suka. ceritanya juga bagus, berisi, nggak melulu soal lope-lope :D
           
         Tetap semangat pokoknya :D Ditunggu novel selanjutnya yang lebih tjakeps lagi dari Fredy S. Eh, salah -_- Koko Ferdie maksudnya.


Jangan tangisi sesuatu yang nggak perlu kamu tangisi!
-Defan- Jika Cinta Dia-









0 komentar:

Posting Komentar