Kamis, 14 Januari 2016

Dilema Menerbitkan Novel Secara Self Publishing


Entah kenapa ingin sekali menuliskan ini setelah membaca status seseorang yang membuat saya tertohok dengan statusnya yang kurang lebih mengait-ngaitkan mencetak novelnya secara self publishing/Indie.
Jujur saja, ini adalah kali pertamanya saya menerbitkan novel secara indie. Karena melihat tawaran dengan terbit gratis. Tapi pada akhirnya .. Rasa seperti dipandang sebelah mata itu tentu saja sangat terasa.
Ada yang berpikiran saya penulis nggak sabaran. Baru ditolak beberapa kali saja sudah menyerah. Ada pula yang berpendapat, saya menggunakan cara instan untuk sukses.
Sebenarnya tujuan saya menerbitkan novel saya secara indie--hanya untuk penyemangat saja. Disaat mood menulis yang kurang bagus, maka salah satu obatnya adalah melihat buku hasil karya saya.
Baiklah, saya terima semua komentar miring itu dengan lapang dada.
Sebelum menerbitkan novel ini juga saya sudah mencari profreader untuk mengoreksi naskah "Seratus Hari". Dan persetujuan dengan Penerbit, "Kamu tetap boleh mengirimkan naskahmu ke penerbit mayor. Ini sebagai bentuk mencari profreader lain saja."
Untuk harga yang mahal, lagi-lagi komentar miring apakah sesuai harganya dengan kualitas naskah? Belum tentu karyamu layak dibaca.
Ada juga penulis yang ingin sekali menerbitkan naskahnya di penerbit Indie. Tapi nggak pede, takut nggak laku katanya.
Baiklah, sambil elus dada. Kembali lagi novel ini juga saya jual ke beberapa teman saya saja yang dengan itu saya bisa mendapat komentar lebih banyak lagi agar bisa merevisi naskah saya menjadi lebih baik lagi.
Setiap naskah yang ditulis akan menemukan takdirnya sendiri. Entah itu dimana. Naskahmu diAcc dan mendapatkan honor itu adalah bonus.
Bagi saya, menerbitkan buku sendiri sama halnya seperti kita membuka usaha dimana kita harus berani mengambil resiko. Kata teman saya, "Jangan niat jualan. Tapi diniatkan untuk berkarya saja. Uang itu cuma bonus." Semua orang atau penulis yang sukses punya cerita sukses masing-masing. Ada yang sukses dari awalnya ditolak puluhan kali. Ada juga penulis yang sukses dengan menerbitkan karyanya secara mandiri.
Jangan menganggap remeh hal-hal kecil. Karena kesuksesan berawal dari hal yang kecil.
Tak ada yang tahu dengan hari esok, teman. Kamu yang memandang penerbit indie sebelah mata, boleh jadi besok sudah berubah menjadi penerbit besar. Dan penerbit yang sedang naik daun, boleh jadi besoknya mengalami gulung tikar.

4 komentar:

  1. mau selfpublishing tapi g punya modal hahaha
    kirim naskah ke penerbit mayor ditolak mulu

    BalasHapus
  2. Apa yang akan terjadi saat kedua insan yang saling mencintai, sama-sama terkena Amnesia Anterograde lalu terpisah tak saling mengenal kemudian bertemu kembali setelah 6 tahun berlalu? Penasaran? Yuk order karya perdanaku Fita untuk Farhan lagi Pre-Order sekarang nih order di WA Penerbit aku ya ini WA nya 081216645889...


    Cover dan sinopsis lengkapnya ada di ig dan fb ku semoga karya perdanaku ini bisa menghibur...

    BalasHapus
  3. Ig ku : Endro Aldian
    Fb : Endro Aldian

    Order ya satu novel perdanaku...

    BalasHapus