Rabu, 05 Oktober 2016

Review Novel Kucing Emas



Penulis : Rizky Kurniawan
Penerbit : Arsha Teen
Jumlah hlm : 216 hlamn
Editing Aksara : Ariny NH
Terbit : Agustus 2016


Blurb:
Mata bulat Kara menari-nari, bersinergi mengikuti gerak kursor yang digerakkan tangannya melalui mouse. Apa yang dibacanya benar-benar di luar dugaan. Profil fauna yang akan mereka teliti nyatanya jenis fauna langka yang diduga pernah punah 100 tahun lalu.
100 tahun?” Kara bergumam tak percaya.

**
Kara tidak menyangka, perjalananya ke Jambi nyatanya bukan hanya sekadar perjalanan menemukan Pitta Schneideri. Ada satu lagi misteri Gunung Kerinci yang bahkan kini menjadi bagian dalam hidupnya. Kucing Emas.


**
Novel Kucing Emas saya dapatkan gratis dari penulisnya langsung. Padahal saya sudah ngotot beli saja sebagai bentuk mengharagai karya si penulis, tetapi dia tetap kekeuh dengan imbalan review. Baiklah, pada hari ini, Rabu tanggal 05 Oktober 2016, Vie Devh akan membayar utang kepada Rizky (Ayam).

**
Kucing Emas.
Dari judulnya saya sudah menebak kalau ini adalah novel fantasi. Cerita diawali dengan setting sekolah, mengenalkan tokoh Kara dan Venus. Venus sering menjaili Kara meski sebenarnya mempunyai perasaan terpendam pada Kara.
Lalu Bu Olive—sebagai wali kelas, memberikan tugas akhir berangkat ke Jambi untuk meneliti dan membuat laporan tentang Pitta Schneidri. Duh, namanya susah amat, ya. Pantas saja si penulis juga pelesetin jadi seledri, alhasil gara-gara novel Kucing Emas ini saya jadi ingat terus sama seledri. Mengingat kalau sarapan bubur ayam saya selalu minta jatah seledrinya banyak ke abang tukang bubur. *abaikan.
Pitta Schhneideri adalah sejenis burung. Jenis fauna langka yang diduga sudah punah 100 tahun yang lalu.

**
Perjalanan ke Jambi pun dimulai, sempat bosan dengan part ini. Tapi cerita ini mulai seru ketika Kara menemukan kerajaan kucing. Kucing emas yang berubah wujud menjadi manusia.
Karena Kara melanggar hukum memakan buah jambu milik kerajaan kucing, di mana buah dari pohon yang Kara makan butuh waktu dua tahun untuk kembali tumbuh. Dan selama itu, tak akan ada malam di negeri kerajaan kucing.
Sang Ratu yang ingin memberikan hukuman mati pada Kara, tapi ditentang oleh pangeran karena Kara sudah menyelamatkan nyawa pangeran. Tetapi, hukum tetaplah hukum. Sang Ratu tetap mematuhi aturan. Akhirnya, Kara dikutuk menjadi seekor kucing emas, dua tahun Ratu memerintahkan Kara untuk mencari pria yang membuat pohon malam kerajaan kucing kembali berbuah. Lewat dari dua tahun, Kara akan menjadi kucing emas selamanya.
Omong-omong, tentang kutukan ini saya jadi teringat novel saya sendiri, Seratus Hari. *tidak bermaksud promosi kok.
Oke, jadi bagaimana kisah Kara selanjutnya? Apakah Kara akan terbebas dari kutukannya atau malah menjadi kucing emas selamanya?
Temukan jawabannya di novel ini ya, guys. Silakan beli ke penerbitnya atau ke penulisnya langsung.
==
Untuk tulisan Rizky Kurniawan, saya harus akui bagus. Katanya novel ini digarap dalam waktu seminggu. Tulisannya akan semakin bagus apabila digarap dengan tidak terburu-buru.
Untuk setting, saya suka karena penulis mengambil setting yang belum banyak diambil penulis-penulis lain, hanya saja entah kenapa saya belum bisa benar-benar merasakan seperti ada di Jambi.
Untuk karakter, saya suka karakter Kara dan Venus. Suka nama Venus.
Dan terakhir untuk ide, saya suka idenya. Keren!

Baiklah, sampai sini saja review dari saya. Sukses untuk penulisnya dan ditunggu karya selanjutnya yang tentunya lebih baik lagi dari Kucing Emas.

Salam,
Vie Devh






0 komentar:

Posting Komentar