Penulis :
Rizky Kurniawan
Penerbit :
Arsha Teen
Jumlah
hlm : 216 hlamn
Editing
Aksara : Ariny NH
Terbit :
Agustus 2016
Blurb:
Mata
bulat Kara menari-nari, bersinergi mengikuti gerak kursor yang
digerakkan tangannya melalui mouse. Apa yang dibacanya
benar-benar di luar dugaan. Profil fauna yang akan mereka teliti
nyatanya jenis fauna langka yang diduga pernah punah 100 tahun lalu.
“100 tahun?”
Kara bergumam tak percaya.
**
Kara
tidak menyangka, perjalananya ke Jambi nyatanya bukan hanya sekadar
perjalanan menemukan Pitta
Schneideri. Ada satu
lagi misteri Gunung Kerinci yang bahkan kini menjadi bagian dalam
hidupnya. Kucing Emas.
**
Novel
Kucing Emas saya dapatkan gratis dari penulisnya langsung. Padahal
saya sudah ngotot beli saja sebagai bentuk mengharagai karya si
penulis, tetapi dia tetap kekeuh dengan imbalan review.
Baiklah, pada hari ini, Rabu tanggal 05 Oktober 2016, Vie Devh akan
membayar utang kepada Rizky (Ayam).
**
Kucing
Emas.
Dari
judulnya saya sudah menebak kalau ini adalah novel fantasi. Cerita
diawali dengan setting
sekolah, mengenalkan tokoh Kara dan Venus. Venus sering menjaili Kara
meski sebenarnya mempunyai perasaan terpendam pada Kara.
Lalu Bu
Olive—sebagai wali kelas, memberikan tugas akhir berangkat ke Jambi
untuk meneliti dan membuat laporan tentang Pitta Schneidri. Duh,
namanya susah amat, ya. Pantas saja si penulis juga pelesetin jadi
seledri, alhasil gara-gara novel Kucing Emas ini saya jadi ingat
terus sama seledri. Mengingat kalau sarapan bubur ayam saya selalu
minta jatah seledrinya banyak ke abang tukang bubur. *abaikan.
Pitta Schhneideri
adalah sejenis burung. Jenis fauna langka yang diduga sudah punah 100
tahun yang lalu.
**
Perjalanan
ke Jambi pun dimulai, sempat bosan dengan part
ini. Tapi cerita ini mulai seru ketika Kara menemukan kerajaan
kucing. Kucing emas yang berubah wujud menjadi manusia.
Karena Kara
melanggar hukum memakan buah jambu milik kerajaan kucing, di mana
buah dari pohon yang Kara makan butuh waktu dua tahun untuk kembali
tumbuh. Dan selama itu, tak akan ada malam di negeri kerajaan kucing.
Sang Ratu yang ingin
memberikan hukuman mati pada Kara, tapi ditentang oleh pangeran
karena Kara sudah menyelamatkan nyawa pangeran. Tetapi, hukum
tetaplah hukum. Sang Ratu tetap mematuhi aturan. Akhirnya, Kara
dikutuk menjadi seekor kucing emas, dua tahun Ratu memerintahkan Kara
untuk mencari pria yang membuat pohon malam kerajaan kucing kembali
berbuah. Lewat dari dua tahun, Kara akan menjadi kucing emas
selamanya.
Omong-omong, tentang
kutukan ini saya jadi teringat novel saya sendiri, Seratus
Hari. *tidak bermaksud promosi kok.
Oke, jadi bagaimana
kisah Kara selanjutnya? Apakah Kara akan terbebas dari kutukannya
atau malah menjadi kucing emas selamanya?
Temukan jawabannya
di novel ini ya, guys.
Silakan beli ke penerbitnya atau ke penulisnya langsung.
==
Untuk tulisan Rizky
Kurniawan, saya harus akui bagus. Katanya novel ini digarap dalam
waktu seminggu. Tulisannya akan semakin bagus apabila digarap dengan
tidak terburu-buru.
Untuk setting,
saya suka karena penulis mengambil setting
yang belum banyak diambil penulis-penulis lain, hanya saja entah
kenapa saya belum bisa benar-benar merasakan seperti ada di Jambi.
Untuk karakter, saya
suka karakter Kara dan Venus. Suka nama Venus.
Dan terakhir untuk
ide, saya suka idenya. Keren!
Baiklah, sampai sini
saja review dari
saya. Sukses untuk penulisnya dan ditunggu karya selanjutnya yang
tentunya lebih baik lagi dari Kucing Emas.
Salam,
Vie Devh
0 komentar:
Posting Komentar