Akhirnya
ada waktu juga untuk me-review novel setelah sibuk dengan
urusan penerbitan dan kuliah. Kali ini saya akan me-review
beberapa novel sekaligus dalam sekali postingan. Ada lima novel yang berhasil saya baca sampai ending di pertengahan Februari-Maret ini. Maklum kawan,
akhir-akhir ini sibuk, jadi baca satu novel paling cepat 3 hari.
Entahlah,
kepala saya sekarang suka pusing kalau kelamaan baca. :3 kalau pusing
saya langsung ketiduran dan makanya paling nggak bisa baca di
perpustakaan karena nggak bisa tiduran. Lol. -_-
Okey,
langsung saja. Chekitdotttt!
- BEFORE US – ROBIN WIJAYA
Novel
ini bercerita tentang seorang
pria yang punya ketertarikan kepada lawan jenis dan sesama jenis.
Sebut saja namanya Bisex. Novel ini diceritakan menggunakan sudut
pandang utama “aku” dari sudut pandang si pria. Tokoh utama
bernama Agiel, dia sudah bertunangan dengan wanita bernama Ranti.
Saya
baru tahu kalau Agiel adalah seorang bisex ketika dia menginap di
rumah Radith—sahabatnya selama kuliah. Konflik dimulai ketika
Radit cemburu Agiel akan menikah dengan Ranti, kemudian Radith
menjauhi Agiel dan beberapa bulan menghilang dia menjalin hubungan
dengan Winnie. Saat Agiel sudah menikah dengan Ranti. Radith pun
ingin memilih jalan hidupnya yang lebih baik dengan menikahi Winnie.
Agiel yang merasa kehilangan Radith karena menghindarinya, tapi
lambat laun dia menerima keputusan Radith untuk mengakhiri hubungan
mereka. Tetapi, yang terjadi malah sebaliknya, Agiel pikir Radith
sudah melupakannya. Tapi Radith kembali mendekati dan menggoda Agiel
lagi. Hingga akhirnya Ranti dan Winnie—istri Radith pun
mengetahuinya. Haha. Bagi yang belum terbiasa dengan cerita seperti
ini pasti akan merasa jijik. Kalau saya ... hmm, sudah dengar versi
nyatanya. Sudah tidak kaget lagi.
Jadi,
bagaimana dengan ending-nya?
Apakah Agiel akan memilih hidup bersama Radith, atau memilih Ranti?
Silakan baca saja novelnya. :D
TEST
PACK – NINIT YUNITA
Ini
kali pertama saya membaca karya Ninit Yunita. Pernah sih nonton
film yang diadaptasi dari novel Ninit dan itu pun karena pemainnya
Adipati Dolken. Lol. -_- Terus jadi pengin baca novelnya Ninit,
karena saya belum nonton film Test Pack, akhirnya saya beli novelnya
saja mumpung ada yang jual murah. Huhuy.
Satu
kata untuk gaya bahasa Ninit, KOCAK. Nggak jauh beda sama gaya
bahasa suaminya Adhitya Mulya, makanya jodoh kali, ya. Haha.
Novel
ini diceritakan menggunakan POV1 double
dari sudut pandang si istri dan suami. Mengangkat konflik seorang
istri bernama Arista Diningrat berumur 32 tahun, sudah menikah 7
tahun dengan Rahmat Diningrat yang biasa Tata panggil Kakang, dan
Rahmat memanggil Tata “Neng”, tapi mereka belum juga dikarunai
anak. Kasihan banget dengan nasib Tata yang pengin punya anak, tapi
belum juga dikasih sama Tuhan. Banyak usaha yang dilakukan Tata dan
Rahmat tapi tetap saja gagal lagi gagal lagi.
Konflik
batinnya ketika Rahmat ketahuan infertil. Dan di sini Rahmat
menyembunyikan hasil tesnya kepada Tata karena takut Tata akan
kecewa. Saat menemukan hasil tes bahwa suaminya infertil, Tata
merasa kecewa. Jadi selama ini yang membuat dia tidak bisa punya
anak karena suaminya mandul. Duh, saya pengin nangis. Di saat ada
orang yang sangat menginginkan anak, malah di luar sana ada yang
ingin melakukan aborsi dan ada juga yang membuang anaknya. :'(
Gimana
kelanjutan cerita Tata dan Rahmat?
Yang sudah nonton filmnya tentu saja sudah tahu. Jadi tak apalah,
kali saja masih ada yang belum nonton filmnya, jadi nggak sia-sia
bikin orang penasaran. Wkwkw.
UNFRIEND
YOU – DYAH RINNI
Novel
ini mengangkat tema bullying. Siapa pun yang pernah di-bully,
pernah dikhianati teman, kurang kasih sayang orang tua, siap-siap
saja kalian akan terhanyut dengan cerita yang disajikan di novel
Unfriend You ini.
Novel
ini adalah bacaan yang sangat menarik, pesan moralnya kuat. Tak
terasa air mata menetes saat Priska dimasukkan ke lubang neraka oleh
Aura dan Melani. Katrissa, tokoh utama di novel ini merasa Aura
adalah sosok teman yang baik, tapi ... semua itu hanya tinggal
kenangan ketika Katrissa juga diperlakukan seperti Priska—dimasukkan
ke lubang neraka.
Kerenlah
pokoknya. Sama halnya dengan novel Kak Dyah yang Beautiful Liar.
Cerdas (y)
MENJADI
SELAMANYA – LUNA TORASHYNGU
Ini
kali pertamanya saya membaca novel karya Mas Luna, meski di awal
saya sempat menganggapnya penulis berjenis kelamin wanita. -_-
Oke,
novel karya Mas Luna sudah sering nangkring di toko buku, tapi saya
baru tertarik membaca karyanya ketika melihat novel ini.
Novel
ini dimulai dengan kebakaran di abad ke delapan masehi. Jeritan
wanita terus terdengar, tapi tak ada satu pun yang peduli. Kemudian,
cerita langsung melompat dua belas tahun kemudian di sebuah rumah
mewah tahun 1980-an. Terjadi insiden seorang penulis lagu dan wanita
bernama Irma ditemukan tewas.
Polisi
menemukan kaset di mobil Irma Dee, pada kover kaset itu tertulis
judul album dan nama penyanyinya.
MELODI
REMBULAN – IRMA DEE
Lalu
cerita melompat lagi tiga puluh tahun kemudian. Jovanka Mileena,
penyanyi yang sukses dan telah melalui perjuangan panjang akhirnya
dia berhasil menjadi penyanyi. Sayangnya kenyataan pahit kembali
untuk Jovanka, albumnya tidak laku di pasaran, stasiun televisi tidak
memedulikan dia, dan manajernya berhenti demi penyanyi lain.
Saat
Jovanka stess, temannya—Cleopatra menyarankan Jovanka untuk
refreshing
dengan berlibur ke luar kota atau ke mana saja yang membuat Jo bisa
fresh
kembali. Jovanka pun menerima usul Cleo meski di awal tidak setuju
dengan ide Cleo. Jovanka memutuskan untuk berlibur di rumah
neneknya—Sukabumi. Namun sayang, di tengah jalan saat mencari jalan
pintas Jovanka tersesat di tengah hutan, mobilnya pun mogok. Akhirnya
dia mau tidak mau transit di sebuah perkampungan terpencil yang
misterius. Jovanka menginap di rumah kakek dan nenek (lupa namanya).
Si Kakek dan nenek bilang jika Jovanka tidak boleh masuk ke dalam
ruangan yang tidak boleh dibuka. Si kakek dan nenek ini juga bilang
ke Jovanka, jika mendengar wanita di tengah malam bernyanyi tolong
tutup telinga dan jangan sekali-kali membuka jendela.
Tapi,
Jovanka malah mengabaikannya. Saat mendengar wanita bernyanyi di
tengah malam dengan suaranya yang sangat merdu, Jovanka membuka
jendela dan mendapati seorang wanita berambut panjang. Ketika wanita
itu menatap Jo, bencana akhirnya dimulai.
Jo
awalnya memang sukses kembali ketika dia menyanyikan lagu Melodi
Rembulan, tetapi sewaktu dia selesai menyanyikan lagu itu, korban
mulai berjatuhan. Setiap korban yang mati jantungnya hilang, hingga akhirnya kematian pun mendekati Jo.
Silakan
bagi yang penasaran dengan kelanjutan ceritanya, baca saja novelnya.
:p
Novel
ini kerenlah, membuat saya tengok kanan-kiri ketika membaca deskripsi hantunya. Bahkan sampai kebawa mimpi jika belum menamatkan novel ini. Hadeuh. -_-
MARS
– RAGIEL JEPE
Dari
keempat novel yang saya baca, ini adalah satu-satunya yang beda
genre sendiri. Yap, novel ini adalah novel romance
fantasy. Saya sudah
banyak membaca tulisan Ragiel, tapi untuk novel yang satu ini beda.
Fantasinya sangat terasa. Saya menilai kalau novel ini novel
Indonesia tapi rasa novel Barat. Intinya membaca novel Mars saya merasa seperti membaca novel terjemahan.
Bercerita
tentang seorang remaja bernama Jordan yang bertemu dengan Julia
Matthew, di mana Julia adalah keturunan alien. Jordan punya bakat
melihat sesuatu yang tidak bisa orang lihat. Ya, selain mantra angka
tujuhnya yang bisa mengabulkan permintaannya saat menutup mata dan
menghitung sampai tujuh, Joe juga punya bakat Sang Pelihat.
Membaca
novel ini menambah pengetahuan saya tentang jenis-jenis alien dan
jenis-jenis kekuatan yang dimiliki para tokoh, seperti Carissa
sodara Julia yang punya bakat Telekinesis, menggerakkan barang
dengan pikiran, kemudian Julia yang punya bakat menghilang dan
mengobati luka, Reginald—ayah Julia yang bisa memanipulasi mimpi.
Dan masih banyak lagi tokoh-tokoh lainnya yang punya bakat tak kalah
kerennya.
Saya
pikir menulis fantasi juga harus hati-hati, ya. Maksudnya jangan
seperti membenarkan juga ketika si Ragiel ini bercerita kalau bom di
Bali itu adalah campur tangan alien. Lalu cerita-cerita lainnya juga
kalau semua itu adalah ulah alien. Saran saja sih, kalau memang
fiksi ... sebaiknya buat jangan bom di Bali juga. -_-
Dan
saya jadi bertanya-tanya apakah alien itu memang benar ada,
mengingat kata dosen kalau di planet Mars memang sudah ada
kehidupan. Konon, sudah ada yang tinggal di sana dan boleh jadi
memang alien.
Saya
pikir novel ini sebaiknya diceritakan menggunakan POV3, karena
konflik batin si Jordannya ini kurang. Si tokoh utama kurang
tersiksa. Konfliknya juga kurang kuat, tidak fokus ke tokoh utama.
Padahal saya menginginkan keluarga Julia itu bukan dari jenis alien
Nordics—alien baik. Saya inginnya Julia itu dari klan Rasputin yang
kejam. Cerita juga bakal greget, pasti akan lebih banyak action-nya.
But,
balik lagi ke penulisnya sih. *abaikan komentar dari saya yang sok
tahu ini. Hihi. Hampura :D But, novel ini cukup menghibur saya.
Sekian
review
dari saya. Masih ada sisa bacaan novel Memento karya Wulan Dewatra
dan Api Tauhid karya Habiburahman. ^^
0 komentar:
Posting Komentar